Monday, April 23, 2012

Jadi Cintaku Buat Apa?

Dulu aku pernah menepis tangan kepada seorang teman yang bertanya;
Buat apa ada cinta jika ujungnya berpisah juga?

Tanggapan terbaikku sebelum akhirnya menguap adalah, "Takdir". Otakku meronta minta oksigen, mulutku membuka dan menguap. Sang teman tetap menekuk wajah, aku berlalu dengan cengiran seadanya.

Seakan aku dikutuk sang teman, kini aku yang bertanya;
Buat apa kau ada jika akhirku tak berakhir di kamu?

Mungkin sang teman sedang asyik menertawakanku sekarang. Tak apa, pintamu kini dijawab Tuhan. Aku tersedak kenyataan yang mungkin mirip dengan kisahmu waktu itu.

Terlepas dari kutukan, sampai kini tak tahu apa jawab atas kedua pertanyaan mirip di atas. Aku tercenung berhari-hari. Miris menontoni kisah hidupku sendiri.

No comments: